Kegemukan Dapat Sebabkan Disfungsi Ereksi
Kelebihan berat badan, terutama kelebihan lemak perut dapat
mempengaruhi performa seks lewat banyak cara. Disfungsi ereksi sebagai salah
satu disfungsi seks yang ditakuti oleh pria juga dapat muncul karena masalah
ini.
Meskipun penelitian tentang penurunan berat badan dan
disfungsi seksual masih berkembang, banyak bukti bermunculan bahwa pria yang
lebih aktif, makan makanan sehat, dan berat badannya terjaga memiliki kehidupan
seks yang lebih baik dan tentunya lebih sehat.
Kevin Billups, M.D, urologis dari University of Minnesota,
Minneapolis mengatakan tidak jarang pasien datang kepadanya dengan masalah
disfungsi ereksi atau erectile dysfunction (ED). Saat menangani pasien dengan
ED, Billups selalu menyuruh pasien untuk berdiri dan melihat perut pasien.
"Jika Anda tidak bisa melihat penis Anda, berarti ada
masalah," kata Billups seperti dikutip dari CNN, Selasa (19/8/2014).
Kelebihan lemak menurut ahli dapat menyebabkan sirkulasi
darah ke penis terganggu dan juga mengurangi hormon testoteron dalam tubuh.
Ereksi terjadi ketika pembuluh darah yang menuju ke penis membesar, menyebabkan
pembuluh terisi dengan darah. Proses ini dimulai ketika lapisan dalam pembuluh
(dikenal sebagai endothelium) melepaskan nitrat oksida, sebuah molekul yang
memberi sinyal pada otot-otot sekitarnya untuk rileks.
Hingga sekarang ilmuwan belum mengetahui pasti bagaimana
obesitas dapat melukai endothelium. Saat endothelium tidak bekerja dengan
benar, penis akan kesulitan mendapatkan cukup darah untuk menghasilkan atau
mempertahankan ereksi.
Robert A. Kloner, M.D, ahli kardio dan profesor dari University
of Southern California
juga mengatakan jika ereksi pada dasarnya adalah proses dari
kardiovaskular.
"Jika aliran darah tidak dapat meningkat karena
pembuluh darah tidak dapat melebar secara normal, maka pasti akan ada penurunan
dalam fungsi ereksi," ujar Kloner.